Meninggalkan kasih yang mula-mula adalah cela di hadapan Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Kudus. Hal ini dapat dilihat dari pudarnya kasih kita kepada hamba-hamba Tuhan Yesus Kristus. Sebab wujud nyata dari kasih kepada Tuhan Yesus Kristus adalah kasih kepada hamba-hamba-Nya. Dan Tuhan Yesus Kristus pun pasti mencela kita sebagaimana Dia mencela Jemaat-Nya di Efesus, yang meninggalkan kasih mereka yang semula itu. "Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula." (Wahyu 2:4). "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik." (Ibrani 13:17-18).
Sebab itu Tuhan Yesus Kristus menghendaki Gereja Tuhan di akhir zaman ini kembali kepada kasih mereka yang semula. Sebab tanpa kasih, maka Gereja Tuhan hidup tanpa guna di dunia yang fana dan yang sedang lenyap dengan segala keinginannya itu. "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku." (1 Korintus 13:1-3).
Karena itu kita, Gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini, sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang selalu memberi peringatan kepada anak-anak-Nya yang dikasihi-Nya, agar kita boleh hidup dengan saksama, dengan bijaksana. "Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi." (Amsal 3:11-12). Sehingga kita tidak hidup serupa dengan dunia ini, yang semakin dipenuhi dengan kedurhakaan yang mendinginkan kasih kebanyakan orang. "Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." (Matius 24:12-13). "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:1-2).
Jadi betapa bahagianya kita, bila kita hidup dalam kasih kita yang semula. Sebab kita hidup di dalam kasih Kristus. "Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku. Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri. Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku." (Galatia 4:13-15). "Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11).
Karena itu jangan biarkan apapun dan siapapun memudarkan kasih kita yang semula itu dari diri kita. Kita senantiasa memohon belas kasihan Tuhan Yesus Kristus untuk menjauhkan kita dari hal-hal yang akan memudarkan kasih kita yang semula itu. Kita berdoa agar Tuhan Yesus Kristus memenuhi kita dengan kasih-Nya yang ajaib itu. Juga memenuhi kita dengan Roh Kudus yang penuh dengan kasih karunia bagi anak-anak-Nya. Dan biarlah kita mempersilakan Tuhan Yesus Kristus membersihkan dan menyucikan kita dengan Firman-Nya yang penuh kuasa, sehingga kita tetap hidup dalam kasih kita yang semula, hidup dalam pertobatan di hadapan Tuhan Yesus Kristus, Hakim Yang Adil dan Yang Benar. AMEN!!! "Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya." Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya." (Maleakhi 3:16-18).
Mari kita selalu memperhatikan pakaian kita dengan baik dan benar. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya." (Wahyu 16:15). Janganlah jadi orang munafik, yang nampaknya saleh, tetapi menolak dan menghina Tuhan Yesus Kristus dan kasih-Nya yang kekal dan mulia itu. Jadi bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!!! "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 3:2).
No comments:
Post a Comment