“Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat." (Wahyu 12:12).
Mereka yang tinggal di
dalam Tuhan Yesus Kristus, mengalami sukacita yang sejati. Sebab upah
mereka besar di Sorga. Sedangkan yang di luar Tuhan Yesus Kristus,
mengalami celaka yang sejati. Upah mereka kekal di neraka. “Dalam
hal inilah kasih Bapa sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita
mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama
seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak
ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab
ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna
di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Bapa lebih dahulu mengasihi
kita.” (1 Yohanes 4:17-19).
Sebab itu biarlah kita
memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, untuk hidup dalam kehendak
Tuhan. Hanya bermegah dalam salib Yesus Kristus, Tuhan kita. Kita
harus tekun membacakan dan mendengarkan dan menuruti Firman Tuhan.
Sebab waktunya sudah dekat. Yaitu waktu kedatangan Tuhan Yesus
Kristus, yang menghakimi semua orang tanpa terkecuali. “Hiduplah
sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang
menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi
kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang
telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku
kudus. Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa
memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka
hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia
ini.” (1 Petrus 1:14-17).
Kita
bersukacita di dalam Tuhan Yesus Kristus, sebab Dia segera datang
kembali dan mengaruniakan upah kekal dalam Kerajaan Sorga bagi kita
yang setia kepada-Nya sampai akhir. Yesus Kristus segera datang,
sudahkah kita bersiap sedia menyongsong kedatangan-Nya, seperti lima
gadis yang bijaksana? "Pada waktu itu hal Kerajaan
Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi
menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima
bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak
membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa
pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. . . . Tetapi jawab
gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami
dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli
di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya,
datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk
bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan,
tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu,
berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan
saatnya.” (Matius 25:1-4,9-13).
No comments:
Post a Comment