”Dan
keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh
tersungkur dan menyembah.” (Wahyu 5:14).
Keempat
makhluk yang melayani Allah Yang Maha Esa mengaminkan segala
puji-pujian dan penyembahan tersebut. Puji-pujian dan penyembahan
kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Esa adalah tindakan nyata
dari iman Kristen yang harus dipelihara untuk tetap hidup di dalam
kehidupan Gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman, yaitu hari-hari
menjelang Tuhan Yesus Kristus datang kembali dengan segala
kemuliaan-Nya. Jadi biarlah hati kita dipenuhi dengan puji-pujian dan
penyembahan kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Esa, yang
telah selamatkan kita dari hukuman Allah atas orang-orang durhaka,
yaitu mereka yang menolak beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab
Bapa menghendaki penyembah-penyembah benar yang menyembah-Nya dalam
roh dan kebenaran, dan inilah saatnya. “Tetapi
saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”
(Yohanes 4:23).
Karena
itu biarlah Tuhan Yesus Kristus memerintah dalam hati kita. Sebab
tidak ada Tuhan selain Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Esa. Dan
tidak sia-sia persekutuan kita di dalam Tuhan Yesus Kristus. Sebab
seluruh hidup kita, kita serahkan untuk melayani Tuhan Yesus Kristus
dan mengasihi-Nya dengan setia menuruti perintah-perintah-Nya. Kita
jatuh tersungkur dan menyembah Tuhan Yesus Kristus dengan segenap
hati kita. Dan inilah kehidupan sorgawi, penuh dengan damai sejahtera
di dalam Tuhan Yesus Kristus, sehingga dengan segenap hati, tunduk
kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Kuasa. Damai sejahtera
yang hanya kita terima dari Tuhan Yesus Kristus oleh Roh Kudus-Nya.
Damai sejahtera yang membuat kita jatuh tersungkur dan menyembah
Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Kuasa, selamanya. HALELUYAH!!! “Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,
dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27).