“Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar
makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat:
sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya
memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada
suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak
gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah
rusakkan minyak dan anggur itu." (Wahyu 6:5-6).
Kuda
hitam menyatakan tentang bala kelaparan yang mengakibatkan kematian,
yang menimpa dunia ini. “Lidah
bayi melekat pada langit-langit karena haus; kanak-kanak meminta
roti, tetapi tak seorangpun yang memberi. Yang biasa makan yang
sedap-sedap mati bulur di jalan-jalan; yang biasa duduk di atas
bantal kirmizi terbaring di timbunan sampah. Kedurjanaan puteri
bangsaku melebihi dosa Sodom, yang sekejap mata dibongkar-bangkir
tanpa ada tangan yang memukulnya. Pemimpin-pemimpin lebih bersih dari
salju dan lebih putih dari susu, tubuh mereka lebih merah dari pada
merjan, seperti batu nilam rupa mereka. Sekarang rupa mereka lebih
hitam dari pada jelaga, mereka tidak dikenal di jalan-jalan, kulit
mereka berkerut pada tulang-tulangnya, mengering seperti kayu. Lebih
bahagia mereka yang gugur karena pedang dari pada mereka yang tewas
karena lapar, yang merana dan mati sebab tak ada hasil ladang.”
(Ratapan
4:4-9).
Penunggang kuda hitam memegang timbangan untuk menimbang makanan,
karena itu terjadi kelaparan dan huru-hara di seluruh dunia. Dan bala
kelaparan ini terjadi akibat manusia tidak takut dan taat kepada
Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Kuasa. “Jika
Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan
membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan
rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak
menjadi kenyang.” (Imamat 26:26). “Sesudah itu Ia berfirman
kepadaku: "Hai, anak manusia, sesungguhnya, Aku akan memusnahkan
persediaan makanan di Yerusalem--dan mereka akan memakan roti yang
tertentu timbangannya dengan hati yang cemas; juga mereka akan
meminum air dalam ukuran terbatas dengan hati yang gundah-gulana-- ”
(Yehezkiel 4:16).
Harga bahan makanan menjadi sangat mahal. Dimana secupak gandum
sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Sedinar adalah upah buruh
dalam sehari. Inilah yang dipakai untuk membeli secupak gandum atau
tiga cupak jelai. Sebab terjadi kelangkaan bahan pangan di seluruh
dunia.
Namun
di tengah-tengah bala kelaparan yang merajalela di seluruh dunia,
maka Tuhan Yesus Kristus berfirman: Jangan rusakkan minyak dan
anggur. Minyak dan anggur berbicara tentang Gereja Tuhan, yaitu
orang-orang yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, yang penuh
dengan Roh Kudus. Mereka inilah yang dipelihara oleh Tuhan Yesus
Kristus dari bala kelaparan yang mengakibatkan kematian, yang melanda
seluruh dunia. “Seorang
raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak
akan tertolong oleh besarnya kekuatan. Kuda adalah harapan sia-sia
untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak
dapat memberi keluputan. Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada
mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih
setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara
hidup mereka pada masa kelaparan. Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN.
Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia hati kita
bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Kasih
setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap
kepada-Mu. ”
(Mazmur 33:16-22).
Sebab
Gereja Tuhan adalah orang-orang bijaksana di akhir zaman yang
menuntun banyak orang kepada kebenaran. Tuhan Yesus Kristus adalah
Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Dan yang ada di kediaman orang bijak
adalah harta yang indah dan minyak. “Harta
yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang
bebal memboroskannya.”
(Amsal
21:20). Dan
orang bijaksana adalah dia yang mendengarkan perkataan Tuhan Yesus
Kristus dan melakukannya dalam ketekunan untuk menantikan Tuhan Yesus
Kristus datang kembali dengan segala kemuliaan-Nya, Dialah Allah Yang
Maha Kuasa, Raja di atas segala raja dan Tuan atas segala tuan, Hakim
Yang Adil pada hari kiamat. “Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda
rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak
melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan
rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan
hebatlah kerusakannya.” (Matius 7:24-27).
Karena
itu kita harus penuh dengan dan dipimpin Roh Kudus, sehingga kita
terpelihara dari hari malapetaka yang sedang dan akan menimpa umat
manusia di muka bumi. Dan ini berlangsung terus sampai Tuhan Yesus
Kristus datang yang kedua kali. “Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan
kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8). Jadi
marilah kita setia menjadi anggota jemaat di dalam satu gereja lokal
oleh karena Tuhan Yesus Kristus yang memerintahkannya, agar kita
terpelihara dalam pimpinan seorang gembala sidang yang setia mengikut
Kristus, untuk kita tekun mencari dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, bukti kita tidak kuatir, sebab kita penuh dengan
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. “Akulah
pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan
masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya
untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang
bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala
datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu
menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.” (Yohanes
10:9-12).