“Maka
aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam,
sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi
hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya
bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi
bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan
gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan
pulau-pulau dari tempatnya. Dan raja-raja di bumi dan
pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta
orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi
ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka
berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu:
"Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia,
yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."
Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat
bertahan?” (Wahyu 6:12-17).
Ketika
Tuhan Yesus Kristus membuka meterai keenam terjadilah:
1.
Gempa bumi yang dahsyat, yang kekuatan dan jumlah korban yang
diakibatkan, semakin bertambah. Dan mencapai puncaknya pada saat
Tuhan Yesus Kristus datang kedua kali, yaitu terjadi gempa bumi yang
terakhir dan terdahsyat. “Dan
malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam
Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya:
"Sudah terlaksana." Maka memancarlah kilat dan menderulah
bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum
pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa
bumi itu. Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan
runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka
teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan
kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya. Dan
semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa
manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu,
sebab malapetaka itu sangat dahsyat. ” (Wahyu 16:17-21).
2.
Matahari menjadi hitam bagai karung rambut. Ini adalah kegelapan
total yang begitu pekat sehingga orang-orang dapat merabanya. Dan ini
terjadi sebelum datangnya hari Tuhan Yesus Kristus yang hebat dan
dahsyat itu. “Dan
malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu
dan kerajaannya menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka
karena kesakitan, dan mereka menghujat Allah yang di sorga karena
kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari
perbuatan-perbuatan mereka.” (Wahyu 16:10-11). Mereka
yang tetap menolak untuk beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, bahkan
terus menghujat Tuhan Yesus Kristus, inilah yang mereka alami. Namun
mereka yang tetap beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha
Kuasa, tinggal dalam terang kekal dari Tuhan Yesus Kristus.
3.
Bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Ini menyatakan kepada
kita tentang pengampunan dosa dan keselamatan oleh darah Tuhan Yesus
Kristus bagi mereka yang beriman kepada-Nya. Namun bagi yang menolak
untuk beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Hidup, maka
darah Tuhan Yesus Kristus mendatangkan penghukuman kekal atas mereka.
“Karena
kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa
keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan
kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman
kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di
mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan
suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh
seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua
orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari
antara orang mati.” (Kisah Para Rasul 17:29-31).
4.
Bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi. Menunjukkan kepada
kita tentang gugurnya orang-orang yang tidak dewasa dalam
kerohaniannya, yang jatuh karena tertiup angin pencobaan dan angin
ajaran-ajaran di luar Tuhan Yesus Kristus. Jadi biarlah kita
bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan kita Yesus Kristus. “Karena
itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar,
supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Sebab kalau firman yang
dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan
setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan
yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh
mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat
dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh
tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan
kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut
kehendak-Nya.” (Ibrani 2:1-4).
5.
Langit menyusut bagaikan gulungan kitab yang digulung dan
gunung-gunung dan pulau-pulau tergeser dari tempatnya, dan Tuhan
Yesus Kristus terlihat duduk di atas takhta-Nya. Peristiwa ini
terjadi menjelang berakhirnya masa 3,5 tahun aniaya. Tuhan Yesus
Kristus datang dengan segala kemuliaan-Nya. Ketakutan dan sengsara
yang dahsyat menimpa orang-orang yang masih hidup. Mereka adalah
raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan
orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta
orang merdeka. Tuhan Yesus Kristus merendahkan dan membinasakan
orang-orang yang angkuh, yang selalu melawan Tuhan Yesus Kristus dan
Gereja-Nya, sebab Dialah Hakim Yang Adil, Allah Yang Maha Kuasa.
Namun bagi kita, umat Tuhan Yesus Kristus, kita boleh melihat Dia
sebagaimana Ia ada dengan segala kemuliaan-Nya. “Lihatlah,
betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga
kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.
Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah,
tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu,
bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama
seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang
sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya,
menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.” (1 Yohanes
3:1-3).
Dan
sebelum kebinasaan yang dahsyat ini terjadi, maka terjadi kebangunan
rohani di mana-mana di seluruh dunia. Terjadi pertobatan kepada Tuhan
Yesus Kristus di mana-mana. Segala bangsa berduyun-duyun datang
kepada Gereja Tuhan Yesus Kristus. Inilah pekerjaan Roh Kudus di
akhir zaman dalam Gereja Tuhan. “Firman
yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN
akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas
bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak
suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung
TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang
jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem." Ia
akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi
banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi
mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak
akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan
lagi belajar perang.” (Yesaya 2:1-4). Karena
itu biarlah kita berjalan di dalam terang Tuhan Yesus Kristus.