“Kemudian
dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru
bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin
bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.” (Wahyu 7:1).
Firman
Tuhan Yesus Kristus dalam Wahyu 7:1 menyatakan kepada kita tentang
saat-saat dimana bumi menjadi begitu tenang dan damai, tanpa perang,
tanpa perselisihan di antara bangsa-bangsa di dunia. Semua bangsa
bersatu, sehingga seluruh dunia merasa aman dan damai. Jadi bila
masih ada perang antar bangsa, maka Tuhan Yesus Kristus belum akan
datang, tetapi Dia pasti segera datang dengan segala kemuliaan-Nya.
Tetapi jika semua bangsa telah bersatu, aman dan damai, maka selaku
Gereja Tuhan Yesus Kristus yang hidup di akhir zaman ini, kita harus
waspada. Jangan sampai kita lengah. Sebab saat semua bangsa bersatu,
sehingga terjadi keadaan aman dan damai, maka sesungguhnya kebinasaan
yang luar biasa segera terjadi atas seluruh dunia. Karena itu kita
harus memperhatikan hidup kita, supaya tdak sarat dengan pesta pora,
kemabukan dan kepentingan-kepentingan duniawi yang membuat kita tidak
berjaga-jaga dan sadar selaku anak-anak Tuhan Yesus Kristus. “Jagalah
dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan
serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan
dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia
akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa
sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua
yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak
Manusia.” (Lukas 21:34-36).
Inilah
salah satu tanda akhir zaman yang harus kita perhatikan menjelang
Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Kuasa, Hakim Yang Adil pada hari
kiamat, datang yang kedua kalinya. Dan kita harus memperhatikan
Firman Tuhan Yesus Kristus yang terdapat di dalam 1
Tesalonika 5:1-5, “Tetapi tentang zaman dan masa,
saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri
tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba
mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil
ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput. Tetapi
kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga
hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua
adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah
orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.”
Jadi
biarlah kita berjaga-jaga dan sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih,
dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Sebab kita tidak tahu
saat Tuhan Yesus Kristus datang kembali. Karena itu haruslah kita
mengenakan selengkap senjata Allah, penuh dengan Firman Allah dan Roh
Kudus dengan berlimpah-limpah. "Pada waktu
itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil
pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya
bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa
pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang
bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli
mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga,
mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam
terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana:
Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir
padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti
tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada
penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang
pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah
siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin,
lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu
dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena
itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan
saatnya.” (Matius 25:1-13).