“Dan
sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di
takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian
putih dan mahkota emas di kepala mereka.” (Wahyu 4:4).
Di
dalam kuasa Roh Kudus, rasul Yohanes melihat 24 takhta yang diduduki
oleh 24 tua-tua yang mengelilingi Takhta tempat Tuhan bertakhta. Dan
24 tua-tua ini adalah 24 pemimpin-pemimpin, yang senantiasa menyembah
Allah Tritunggal yang bertakhta di dalam Sorga. Dan Takhta Tuhan
adalah pusat Kerajaan Sorga, yang berkuasa atas segala sesuatu.
Sedangkan 24 tua-tua ini adalah 24 pemimpin-pemimpin Gereja Tuhan. 12
orang rasul gereja Tuhan yang mula-mula dan 12 orang rasul gereja
Tuhan akhir zaman. 24 tua-tua ini menerima karunia dari Tuhan Yesus
Kristus untuk berkuasa dan memerintah bersama dengan Tuhan Yesus
Kristus. Begitu pula dengan Gereja Tuhan yang menang, akan menerima
karunia untuk berkuasa di dalam memerintah dan menghakimi segala
bangsa dalam langit yang baru dan bumi yang baru. Dan 24 tua-tua ini
memakai pakaian putih, yaitu pakaian kesucian atau pakaian kebenaran.
Juga memakai mahkota emas di kepala mereka. Sebab 24 tua-tua ini
telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis
akhir dan telah memelihara iman. Mereka bertahan sampai pada
kesudahannya. Dan yang mengaruniakan pakaian putih dan mahkota emas
ini adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri, Gembala Agung. Karena itu
marilah kita memandang kepada upah yang kekal ini, mahkota yang
abadi, yaitu mahkota kehidupan, mahkota kemuliaan dan mahkota
kebenaran. Biarlah kita berpusat pada Tuhan Yesus Kristus. Dan terus
memberitaan bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Hakim Yang Adil, yang
menghakimi orang-orang hidup dan orang-orang mati. Juga terus
memberitakan bahwa hanya dengan percaya dalam Nama Tuhan Yesus
Kristus, orang beroleh pengampunan dosa dan terima anugrah hidup
kekal.
“Tidak
tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut
berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah?
Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan,
menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk
memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh
suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan
dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku
melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah
memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.”
(1 Korintus 9:24-27).