“Maka
aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah
gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan
dimeterai dengan tujuh meterai.” (Wahyu 5:1).
Dia
yang duduk di atas takhta itu adalah Allah sendiri, yaitu Tuhan Yesus
Kristus. Dan di tangan kanan Tuhan Yesus Kristus ada sebuah gulungan
kitab yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai
dengan tujuh meterai. Gulungan kitab ini adalah Firman Tuhan Yesus
Kristus yang tertulis, yaitu Alkitab. Semua orang dapat membuka dan
membaca Alkitab. Tetapi hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat memberi
pengertian dan pemahaman akan Firman-Nya. Sehingga iman kita
bertumbuh di dalam Tuhan Yesus Kristus. Sebab itu janganlah kita
menafsirkan nubuat-nubuat dalam Kitab Suci menurut kehendak
sendiri. Karena banyak orang yang tidak memahami Firman Tuhan dan
yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan
mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan
tulisan-tulisan yang lain. Mereka ini mengacaukan orang dengan
memberitakan Injil Kristus yang telah mereka putar balikkan. Dan bagi
mereka ini telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk
selama-lamanya. Jadi betapa pentingnya kita tinggal dalam Tuhan Yesus
Kristus dan senantiasa alami kemurahan-Nya, sehingga oleh
kemurahan-Nya maka kita dapat mengerti apa yang Allah katakan melalui
Firman-Nya. Sebab Dialah yang memegang Firman yang kekal itu. Oleh
karena itu kita harus dibaptis dan selalu penuh dengan Roh Kudus.
Sebab Roh Kudus memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran. Jadi jika
ada orang yang mengaku tahu Alkitab tetapi terus terang menolak dan
melawan Tuhan Yesus Kristus dan Gereja-Nya atau berkata bahwa Alkitab
itu palsu, maka orang tersebut adalah Iblis, yang harus kita lawan
dengan iman yang teguh di dalam Tuhan Yesus Kristus, dengan setia
hidup sesuai Firman Tuhan dan memberitakan Tuhan Yesus Kristus sampai
ke ujung bumi di dalam kuat kuasa Roh Kudus.
“Lawanlah
dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di
seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (1 Petrus 5:9).