“Dan
Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan
permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu
gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.” (Wahyu 4:3).
Tuhan
Yesus Kristus adalah Allah Yang Maha Mulia dan Maha Kudus, Dia adalah
terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Dialah
sumber kehidupan bagi setiap umat manusia, terutama mereka yang
beriman kepada-Nya. Sebab itu Gereja Tuhan haruslah hidup di dalam
takut akan Tuhan Yesus Kristus. Sehingga Gereja Tuhan senantiasa
menyatakan kemuliaan Allah. Karena itu harus senantiasa berkumpul
dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Berjuang bagi iman yang timbul dari
berita Injil. Meskipun harus melalui ujian, tetapi kita tetap
bermegah dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah mati dan
bangkit bagi kita. Maka kita boleh berkata bahwa kemurahan Tuhan
lebih dari hidup. Dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus adalah sempurna
adanya, yang harus kita alami setiap hari, sebab tanpa hidup dalam
kemurahan-Nya, kita pasti binasa. Sebab Tuhan Yesus Kristus duduk di
takhta-Nya dan mata-Nya menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan
kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Yaitu
kekuatan-Nya yang mulia, kudus, sempurna, kekal dan penuh dengan
kemurahan. Dan meskipun kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan,
tetapi biarlah mata kita tetap tertuju kepada Tuhan Yesus Kristus,
yang memimpin kita di dalam iman dan membawa iman kita ke dalam
kesempurnaan. Jadi marilah kita melatih diri kita beribadah di dalam
Nama Tuhan Yesus Kristus. Sebab jerih lelah kita dalam persekutuan
dengan Tuhan Yesus Kristus tidak sia-sia. Kita beroleh mahkota
kebenaran dari Tuhan Yesus Kristus dan memerintah bersama dengan Dia
dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai dan dalam kekekalan, yaitu dalam
langit yang baru dan bumi yang baru, selama-lamanya.
“Dan
inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami
sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama
sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh
persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita
berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup
di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” (1 Yohanes
1:5-7).